Meriam Bofors 57 MM MK2 dan Bofors

Sosoknya tergolong lain dari pada yang lain. Itulah kesan pertama saat orang menyimak meriam Bofors Mk.2 kaliber 57 mm. Kesan ini didapat dari bentuk kubah meriam yang memang sengaja dibuat futuristik.

Bagi bofors, produsen meriam asal Swedia yang sekarang berada di bawah naungan BAE System Inggris, desain kubah seperti ini punya sejumlah keuntungan. Selain mendongkrak tampilan kapal jadi lebih oke, tambahan bida di bagian belakang kubah juga mampu memberikan kontribusi stabilitas. Singkatnya kompunen ini bisa sekaligus berfungsi sebagai spoiler.

Bila dipasang pada kapal-kapal cepat, umumnya bofors Mk.2 punya fungs sebagai senjata bantu utama. Oleh karena itu penempatan paling pas adalah di dek depan. Hal ini pula yang lantas menjadi patokan bagi PT.PAL saat menyorotnya bagi keperluan kapal-kapal FPB-57 Varian KCT (Kapal Cepat Torpedo) dan patroli buatannya.

Bofors Mk.2 sebenarnya di buat dari basis meriam kapal Varian SAK 57 /60 yang dikembangkan diera 1940-an. Setelah melewati proses yang cukup berliku maka lahirlah generasi Mk.2 di awal era 1980-an. Salah satu terobosan yang diterapkan bofors pada varian ini adalah menyulap sisttem pendingin laras. Berbekal kemajuan ilmu metalurgi proses pendinginan cukup dengan udara dan buka lagi memakai air (water cooling system) selain itu dengan berat keseluruhan sistem dibawah tujuh ton maka meriam bisa di pasang pada kapal-kapal perang berbobot minimal 150 Ton.





Bofors Siluman


Sampai sekarang keluarga meriam Bofors 57 mm sudah masuk versi Mk.3 ciri fisik yang menjadi faktor pembedah adalah dihilangkannya jendela bidik operator pada bagian kubah sebelah kiri. Artinya generasi ini sudah mengadopsi sistem penembakan otomatis sepenuhnya.

Selain itu tampilan, kemajuan tembak pun juga dipenuhi. Berbekal proyektil berlabel 3P All Target Amunition maka jarak jangkau terdongkrak tiga kilometer lebih jauh dari generasi sebelumnya. Secara teknis meriam bisa melontarkan 220 proyektil dalam waktu satu menit . sementara persediaan peluru siap tembak dipatok 120 butir proyektil.

Bukan Cuma itu saja yang membuat para ahli militer mesti angkat topi . Bofors Mk.3 juga dirancang agar bisa di gunakan pada kapal yang sudah menganut teknologi siluman. Supaya RCS (Radar Cros Section) kapal tetap minim dari tangkapan dan jangkauan radar musuh maka saat tak di gunakan laras bisa disembunyikan dalam rumahkan meriam (gun-house) dengan segudang kelebihan tadi maka tak salah bila Bofors Mk.3 jadi penghuni tetap dek depan korvet siluman Swedia Visby.



Gambar Kapal Perang Visby buatan Swedia

Selengkapnya...

Kapal Perang Cepat Kelas Laba-Laba untuk Keperluan Anti Kapal Selam

Bagi AL Soviet, konsep mempertahankan wilayah pantai dari terobosan kapal asing rupanya benar-benar telah mendarah daging . Alhasil wajar saja bila negeri ini punya daftar panjang tipe kapal cepat. Dari sekian banyak yang ada, salah satunya adalah Fast Attack Craft (FAC) kelas Pauk.

Pauk atau diartikan dari bahasa Rusia adalah laba-laba. Sesuai dengan aturan AL Soviet kapal ini termasuk jenis kapal MPK ( Maly Protivolodohny Korabl) atau kapal kecil untuk keperluan Antikapal selam. Sesuai dengan konsep pertahanan maritim yang dianut, Pauk dirancang untuk menghalau kemungkinan penyusupan kapal selam asing di wilayah Pantai Soviet.


Pertama kali dipergoki pengamat militer barat pada tahun 1980, kapal ini merupakan kapal perang anti kapal selam terkecil yang pernah dibuat. Merujuk pada silsilahnya, Pauk dilansir guna menggantikan posisi kelas Poti.

SENJATA SPESIAL
Sesuai peruntukannya Pauk memang di bekali dengan beragam senjata maupun perangkat kapal selam. Dimensi kapal yang terbatas tak jadi halangan baginya untuk mengusung sonar model celup (dipping sonar) maupun sonar terpasang pada lambung.

Sekarang bergeser ke soal persenjataan secara garis besar ada dua tipikal senjata yang di bawa. Golongan pertama adalah senjata khusus keperluan antikapal selam. Daftarnya cukup panjang. saat mengejar sasarannya bisa di pastikan empat torpedo kaliber 406 mm dengan sistem pemandu akustik jadi andalannya. Sementara mortir anti kapal selam RBU-1200 kaliber 250 mm terasa lebih ampuh melumat target pada jarak dekat. Terakhir bila memergoki kapal selam musuh yang sedang bersembunyi maka itu artinya merupakan jatah bom-bom dalam (depth charge). Setiap kapal dilengkapi dengan sepasang rel pelepas bom dalam. Fasilitas ini terdapat di bagian buritan kapal.

Senjata golongan kedua yang juga melengkapi Pauk adalah Arsenal anti pesawat. Sebagai pertahanan titik kapal dilengkapi dengan pelontar rudal anti pesawat SAN-5. Selain rudal masih ada lagi sepucuk meriam kaliber 3 inci di dek depan plus kubah kanon gatling AK-630 Kaliber 30 mm. Senjata multilaras ini tertanam di belakang menara.

Selain itu dikabarkan bahwa pihak AL, kapal sejenis juga pernah dioperasikan oleh Dinas Intelijen Soviet, KGB

Selain itu ada beberapa peralatan yang di usung kapal jenis ini antara lain
  1. Kubah meriam fungsi ganda (DP) kaliber 3 Inci
  2. Antena VHF (Kode NATO : Sprage Star)
  3. Pelontar Mortir RBU - 1200
  4. Tabung Terpedo kaliber 406 mm
  5. Fire Kontrol Kanon Gatting (Kode Nato Base Tilt)
  6. Antena IFF (Kode Nato Squere Head)
  7. Radar Permukaan (Kode Nato Peel Cone)
  8. Antena Multi Frekuensi
  9. Kubah Kanon gatling AK-630
  10. Rel Peluncur Bom Dalam (Depth Charge)
dibawah ini adalah gambar senjata jenis RBU-1200 yang memiliki beberapa tabung pelontar dan senjata sekelas ini bisa mencomot roket kaliber 250 mm atau 300 mm. kode 1.200 dalam RBU mewakili jarak jangkau. Secara teknis RBU-1200 efektif buat menghantam target sejauh 1.312 yard (sekitar 1200 m)




Selengkapnya...