PESAWAT AIRBUS A400M, TACTICAL TRANSPORT AIRCRAFT, EUROPE

Biaya pembuatan pesawat pengangkut militer Airbus A400M telah melampaui anggaran pembuatannya beberapa miliar dollar AS. Namun, pesawat ini melakukan penerbangan uji coba perdana di Sevilla, Spanyol pada Jumat 11/12/2009

Rata Penuh
Biaya pembuatan pesawat raksasa berwarna abu-abu ini menghabiskan 20 miliar euro atau 5 miliar euro lebih besar dari rencana sebelumnya. Penyelesaiannya juga tiga tahun lebih lambat dari jadwal.

Pembuatan A400M pertama kali disetujui oleh anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), yaitu Jerman, Spanyol, Perancis, Inggris, Turki, Belgia, dan Luksemburg.

Louis Gallois, pemimpin EADS, perusahaan induk Airbus, mengatakan, penerbangan perdana itu merupakan awal dari serangkaian uji coba yang dilakukan dalam satu tahun ke depan. ”Pesawat kedua akan terbang pada akhir Maret 2010 dan yang ketiga akan terbang sebelum musim panas 2010,” ujarnya.

Tujuh negara telah memesan 180 pesawat, sebagian sebagai pengganti pesawat Transall dan C130 Hercules. Akan tetapi, banyak pihak yang menyesalkan penundaan penyelesaian. Afrika Selatan, misalnya, membatalkan pesanan dan tinggal Malaysia sebagai pemesan di luar Uni Eropa.

Penerbangan perdana sebenarnya dijadwalkan pada tahun 2008, dan pengiriman ke pembeli dilakukan pada akhir tahun 2009. Akan tetapi, dalam perjalanannya banyak sekali hambatan teknis serius, khususnya pada bagian mesin baling-baling.

A400M, yang berharga 100 juta dollar AS, dapat terbang setinggi 12.000 meter serta dapat mendarat di landasan pendek dan tidak mulus.

Baling-balingnya memiliki kekuatan 11.000 tenaga kuda dan merupakan mesin yang paling kuat yang dibuat di luar Rusia.



Akan tetapi, pengiriman pertama tertunda setidaknya hingga awal tahun 2013. Perancis dan Jerman telah memberikan waktu kepada Airbus hingga akhir tahun ini untuk membuktikan bahwa proyek A400M masih dapat dilanjutkan. Inggris juga mengalihkan pesanannya ke AS dan berkeras akan menegosiasikan kembali kontraknya.

EADS telah mengeluarkan dana sebesar 2,4 miliar euro untuk menutupi kerugian pada proyek A400M ini. Jumlah itu belum termasuk biaya pembuatan pesawat baru.

Fabrice Bregier, salah seorang anggota dewan eksekutif EADS, mengatakan bahwa kelompok negara NATO tersebut sepakat untuk menerima harga yang lebih tinggi, tetapi dia berharap ada kontrak baru dari pembeli yang disepakati pada akhir tahun 2009. (AFP/joe)


Dimensions:
Length
43.8m
Height
14.6m
Wingspan
42.4m

Weights:
Maximum Take-Off Weight
130t
Maximum Landing Weight
114t
Operating Empty Weight
70t
Maximum Payload
37t
Total Internal Fuel
47t

Engines:
Type
4 x TP400-D6 turboprop
Power
Over 11,000shp each

Performance:
Cruise Speed
Mach 0.68 to 0.72
Maximum Operating Speed
300kt CAS
Range at Maximum Payload
1,800nm
30t Payload Range
2,600nm
20t Payload Range
3,750nm
Maximum Operating Altitude
37,000ft

Tanker Performance Characteristics
2-point role-convertible tanker/transporter
Fuel Capacity
46.7t or 58t with two cargo bay fuel tanks

Cargo Box Dimensions:
Length (Excluding Ramp)
17.71m
Ramp Length
5.4m
Width
4m
Height
3.85m
Height (Aft of Wing)
4m
Cargo Box Capacity
342m³
Selengkapnya...

TANK BARU DENGAN TEKNOLOGI SUPER RUSIA

Boleh saja Soviet terpecah belah sekarang. Perekonomiannya bisa saja porak poranda oleh ulah barat. Namun ganjalan tadi tak bakal bisa menghentikan mantan negara beruang merah berkreasi soal tank

Setelah kabut misteri kedigdayaan tank Rusia hilang begitu Perang dingin usia, kini kaum kamerad menciptakan teka teki baru. Teka teki itu adalah kemunculan Main Battle Tank anyar. Tak tanggung-tanggung, ada dua tipe sekaligus yang dilansir. Mereka adalah Uralgonzavod T-95 dan program Omsk Chiorny Oriol (Black Eagle).


Namanya juga barang gress. Jadi logis saja bila detil teknisnya masih terbatas. Dari kedua tipe yang disebutkan tadi, predikat pionir digondol Black Eagle. Pertama kali dipergoki khalayak ramai pada tahun 1997, ia sudah bikin heboh banyak orang. Penyebabnya adalah bagian kubah yang demikian ramping itu di tutupi selimut kamuflase. Jelas langkah ini membuat penasaran kalangan intel barat.

Beruntung ada sedikit petunjuk yang diberikan. Desain anyar kubah serta bodi Black Eagle dibuat untuk menyokong kanon generasi terbaru Rusia. Tak main-main, nantinya ia akan menyusun meriam berukuran 152 mm. Artinya jauh lebih dahsyat ketimbang tank-tank asal barat yang rata-rata meriamnya masih bermain di kelas 120 mm.

Masih belum cukup, hanya berselang selama tiga tahun, lagi-lagi Rusia meluncurkan prototype MBT barunya yaitu T-95 terobosan yang di terapkan juga sama heboh dengan Black Eagle. Kubah pada varian terakhir keluarga besar T tadi dibuat tak berawak (unmanned) artinya seluruh kinerja kubah yang mengadopsi kanon kaliber 135 mm ini dilakukan secara otomatis


Tak kalah menariknya seluruh awak ditempatkan pada satu lokasi di bagian bawah lambung tank. Bagian ini sekaligus juga berfungsi sebagai kapsul penyelamat. Wah-wah, bukan main. Apakah semua ini pertanda era misteri kesaktian tank-tank asal Rusia bakal mencuat kembali..? kita tunggu saja i Rusia dalam menginovasi tank-tank tempurnya.

Selengkapnya...